Seting Dasar Mikrotik



Artikel ini sengaja saya buat untuk teman saya Ida, semoga artikel ini dapat membantu ya? Amin. :)
Tutor ini tersedia dalam bentuk .doc (word) dan .pdf. Silahkan Anda download di bagian akhir artikel ini.

 
A. Pengertian MikroTik
MikroTik merupakan sistem operasi berbasis linux yang diperuntukan sebagai network route. Walaupun MikroTik ini turunan dari Kernel Linux, tapi Router OS ini berlisensi atau tidak gratis. Kelebihan dari MikroTik sendiri, yaitu sebagai berikut :
Mempunyai kemudahan bagi penggunanya dan administrasinya juga bisa dilakukan melalui windows aplication (WinBox).
Proses instalasinya cukup dengan PC yang spesifikasinya rendah, karena MikroTik Router OS ini tidak berbasis GUI melainkan teks.

B. Instal pada PC, minimal persyaratan PC Anda adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan prosesor setidaknya 100 MHz atau lebih seperti Intel Pentium, Cyrix 6X86, AMD K5 atau prosesor yang lebih baru dari Intel IA-32 (i386). Ingat penggunaan lebih dari satu prosesor belum diperbolehkan.
2. Memori (RAM) minimal 64 Mb dan maksimum 1 Gb.
3. Media penyimpanan (Hard Drive) menggukana sistem standar Kontroler IDE dan ATA. Penggunaan SATA, SCSI dan USB tidak didukung. Pastikan sisa media penyimpananmu adalah minimal sebesar 64 Mb.
4. Jika instalasi menggunakan disket, gunakan ukuran 3,5″ pada drive A.
5. Jika instalasi menggunakan media CD, pastikan standar kontrolernya adalah ATA/ATAPI.
6. Jika anda instal melalui LAN, gunakan standar ethernet tipe PCI.
C. Proses Instalasi
- Di server / PC kudu ada minimal 2 ethernet, 1 ke arah luar dan 1 lagi ke Network local
- Burn Source CD Mikrotik OS masukan ke CDROM
  Bila belum memiliki OS Mikrotik silahkan download di sini secara gratis dan full crack!!
- Boot dari CDROM
- Ikuti petunjuk yang ada, gunakan syndrom next-next dan default
- Install paket-paket utama, lebih baiknya semua packet dengan cara menandainya (mark)
- Setelah semua paket ditandai maka untuk menginstallnya tekan “I”
- Lama Install normalnya sampai 15menit, kalo lebih berarti gagal, ulangi ke step awal
- Setelah diinstall beres, PC restart akan muncul tampilan login
D. Proses Seting
Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya:
LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET
Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.1.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 – 10.10.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 - 192.168.1.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 10.10.1.1/24.
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/”
1. Set IP untuk masing²ethernet card
[admin@Mikrotik]>ip address add address=10.10.1.2/24 interface=ether1
[admin@Mikrotik]>ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether2
Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:
[admin@Mikrotik]>ip address print
Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yang ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar
[admin@Mikrotik]>ping 10.10.1.1 ping 192.168.1.1
2. Menambahkan Routing
[admin@Mikrotik]>ip route add gateway=10.10.1.1
3. Setting DNS
[admin@Mikrotik]>ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes
[admin@Mikrotik]>ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yang saya pake dari Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda. Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya:
[admin@Mikrotik]>ping yahoo.com
Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar
4. Seting Source NAT (Network Address Translation)
Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading Agar semua komputer yang ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.
Ketikkan perintah berikut :
[admin@Mikrotik]>ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1
Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN
[admin@Mikrotik]>ping yahoo.com
Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar.
5. Seting DHCP (DynamicHost Configuration Protocol)
Biar tiap ada klien yang konek, tidak perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain saja dari DHCP Server. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya.
a. Membuat IP Address Pool
[admin@Mikrotik]>ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.1.2-192.168.1.254
b. Menambahkan DHCP Network
[admin@Mikrotik]>ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1 dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155
c. Menambahkan Server DHCP
[admin@Mikrotik]>ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener
6. Bandwidth Control
Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control
Model yang saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke situsnya Mikrotik.
Kondisinya seperti ini:
Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download kira – kira 380 Kbps dan upload 60 Kbps.
Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut.
Perhitungan untuk masing² klien seperti ini:
Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bps
Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps Selanjutnya kita mulai konfigurasinya:
a. Tandai semua paket yang asalnya dari LAN
Ketikan perintah berikut:
[admin@Mikrotik]>ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=Clients-con chain=prerouting
[admin@Mikrotik]>ip firewall mangle add connection-mark=Clients-con action=mark-packet new-packet-mark=Clients chain=prerouting
b. Menambahkan rule yang membatasi kecepatan download dan upload
Ketikan perintah berikut:
[admin@Mikrotik]> add name=Clients-Download parent=ether2 packet-mark=Clients limit-at=30720 max-limit=38912
[admin@Mikrotik]>queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1 packet-mark=Clients limit-at=5120 max-limit=6144
Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap – tiap klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yang online tidak sampai 10, maka sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yang online.
7. Graphing
Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yang dilewatkan pada PC Mikrotik kita.
Ketikkan perintah berikut ini :
[admin@Mikrotik]>tool graphing set store-every=5min
Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket – paket yang lewat semua interface yang ada di PC Mikrotik kita, kalau di komputer saya ada ether1 dan ether2.
Ketikan perintah berikut ini :
[admin@Mikrotik]>tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes
Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo saya di sini :
http://192.168.1.1/graphs/
Nanti akan ada pilihan interface apa saja yang ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket – paket yang lewat pada interface tersebut.


semoga artikel ini dapat membantu, amien. Sesuai perkataan di atas, artikel ini tersedia dalam 2 format, yaitu pdf dan doc, file tersebut dapat anda download di bawah ini :

Download dalam bentuk pdf di sini
Download dalam bentuk doc di sini

Share on Twitter

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda di sini.
Kritik dan saran sangat membantu untuk perbaikan blog ini. :)

Hosted on Photoserver.ws Hosted on Photoserver.ws Hosted on Photoserver.ws

Related Posts with Thumbnails